Nusantara telah melalui sejarah perdaban yang sangat panjang. Mulai dari peradaban jaman kerajaan, dimulai dari kerajaan yang bercorak Hindu-Budha hingga kerajaaan Islam dan selanjutnya jaman modern.Sejarah Indonesia telah mencatat pada tahun 1908 Organisasi Budi Utomo didirikan, selanjutnya tahun 1928 pemuda di seluruh penjuru tanah air, mengikrarkan diri dengan semangat persatuan. Pada tahun tahun 1945 setelah pemuda bersatu dan mendesak para tokoh untuk memproklamasikan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Seiring dengan perubahan jaman yang telah dilalui oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia, terjadi perubahan peran yang dimiliki oleh pemuda Indonesia. Pada jaman pra kemerdekaan pemuda Indonesia masih memiliki peran mempersatukan semangat persatuan dan kesatuan agar dapat mencapai cita-cita bangsa yaitu kemerdekaan dari penjajahan kolonial. Setelah merdeka peran pemuda selanjutnya adalah mempertahankan kemerdekaan dengan jalan angkat senjata ataupun secara diplomatis.
Setelah mempertahankan kemerdekaan selanjutnnya peran pemuda adalah mengisi kemerdekaan mencerdaskan bangsa dengan melakukan berbagai hal positif yang menunjang bakat yang dimilikinya. Menjalankan peran sebagai tersebut bukanlah hal yang mudah, karena ancaman yang sangat serius dari bahaya narkoba dan pornografi. Menghindarkan pemuda dari narkoba dan pornografi bisa dilakukan dengan memberikan tempat atau wadah bagi pemuda mengoptimalkan bakat dan kreativitas yang dimilikinya. Oleh karena itu, berbagai minat dan bakat yang dimiliki oleh pemuda harus disalurkan, dalam artian pengembangan dan pembinaan minat dan bakat pemuda haruslah sesuai dengan asas, arah dan tujuan pengembangan dan pembinaan yang tepat dengan berpedoman kepada UUD 1945 dan Pancasila.
Gordon Dryden dalam Bukunya “The Learning Revolution” menggambarkan sebuah keberhasilan merupakan gabungan dari gairah energitas, visi dan aksi. jika kita memiliki gairah (energi) dan visi tetapi tanpa aksi maka hal ini sama saja dengan melamun, jika kita memiliki visi dan aksi tetapi tanpa gairah maka pekerjaan kita menjadi serba tanggung, jika kita memiliki gairah dan aksi tetapi tanpa visi maka kita akan sampai ditempat yang salah. Menilik pendapat dari Dryden, maka pemuda haruslah diberikan wadah yang tepat untuk menyalurkan minat dan bakatnya dengan visi dan aksi yang positif serta dengan penuh semangat.
Ketersediaan tempat untuk menampung kreativitas dan bakat dari pemuda sangatlah diperlukan, tidak sedikit pemuda yang cenderung masih mencari jati diri terbawa kearah yang tidak benar sehingga merusak masa depan. Salah satu tempat yang bisa menampung kreativitas dan bakat pemuda adalah organisasi. Aktif dalam berorganisasi memberikan pendewasaan bagi para pemuda untuk bertindak dengan penuh tanggung jawab.
Perkembangan era reformasi memberikan kesempatan bagi pemuda untuk menjadi pemimpin di masyarakat. Perhelatan Pemilihan Umum Tahun 2014 banyak diikuti oleh calon-calon anggota legislatif yang masih tergolong muda. Hal ini berarti bahwa masyarakat telah memberikan kesempatan bagi para pemuda untuk berbuat banyak terhadap kemajuan bangsa dan negara.
Melihat perjuangan bangsa Indonesia dalam masa kejayaannya yang dikenal dengan nusantara, justru kejayaan tersebut terjadi dalam masa kepemimpinan seorang pemuda yang memiliki kemauan keras untuk memajukan nusantara. Sejarah Kerajaan Majapahit ketika dipimpin oleh seorang pemuda Hayam Wuruk yang mendapatkan restu orang tua (Tribuanatunggaldewi) serta dukungan dari golongan tua (Gadjah Mada) sukses mengantarkan Kerajaan Majapahit ke masa kejayaannya.
Gambar : Majapahit di Era Hayam Wuruk
Presiden pertama Bangsa Indonesia, Soekarno pernah berkata bahwa berikan aku 1000 orang tua niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, tapi berikan aku 10 orang pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia. Artinya pemuda merupakan harapan bangsa dalam membangun dan menjaga identitas bangsa dimata dunia. Masa depan sebuah bangsa dapat dilihat dari bagaimana kualitas yang dimiliki oleh pemudanya. Oleh karena itu, pemuda merupakan sebuah asset yang sangat berharga bagi keberlangsungan sebuah bangsa.
Satuan siswa,pelajar dan mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila merupakan wadah kaderisasi dan aktualisasi diri untuk membentuk pribadi yang memiliki jiwa kepemimpinan, kemampuan secara manajerial, keterampilan administrasi dan diplomasi. Para Pemuda yang menjadi anggota SAPMA-PP memiliki kesempatan untuk belajar berorganisasi dan bertanggung jawab dalam sebuah bidang yang sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki. Dengan demikian, para anggota SAPMA-PP lebih memiliki sense of belonging dan sense of protecting terhadap organisasi, dan yang paling utama adalah terhadap bangsa dan Negara dengan tetap berpedoman kepada UUD 1945 dan Pancasila.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar